Pulau Samosir merupakan pulau yang terletak di tengah-tengah Danau Toba, Sumatera Utara, Indonesia. Pulau ini memiliki sejarah terkait kisah mistis yang kaya akan budaya unik. Menurut legenda, Pulau Samosir dipercaya muncul dari kisah cinta antara manusia dan naga, yang memberikan pulau ini makna spiritual yang kuat bagi masyarakat Batak.
Kisah legendaris yang melekat pada kepulauan Samosir dimulai dari seorang pemuda yang bernama Toba, dimana hidup sederhana sebagai nelayan. Suatu hari, ia menangkap seekor ikan yang sukup besar dan cantik. Ketika dibawa pulang, ikan tersebut mendadak merubah dirinya menjadi seorang gadis cantik bernama Putri Naga. Putri Naga tersebut meminta Toba untuk tidak memberitahukan asal-usulnya sebagai ikan kepada siapa pun, dan jika ia melanggar janji itu, akan ada bencana besar yang melanda. Mereka akhirnya menikah dan memiliki seorang anak bernama Samosir.
Pada suatu hari, karena kenakalan anaknya, Toba tidak sengaja melanggar janjinya. Ia menyebut asal-usul sang ibu di depan Samosir dalam kemarahannya. Sebagai akibatnya, terjadilah bencana besar berupa hujan lebat yang tak kunjung reda. Air hujan tersebut akhirnya membanjiri seluruh daratan, membentuk Danau Toba, sementara Samosir akhirnya selamat di pertengahan danau lalu menjadi Pulau Samosir.
Kini, Pulau Samosir menjadi tempat wisata yang terkenal akan keindahan alamnya dan keunikan budaya Batak. Para wisatawan yang berkunjung pun sangat kagum dan menikmati pemandangan yang memukau juga merasakan langsung kekayaan budaya setempat. Desa di sekitar Pulau Samosir, seperti Tomok dan Ambarita, masih menjaga tradisi dan peninggalan leluhur, seperti rumah adat Batak, makam raja, hingga pertunjukan tarian tradisional Sigale-gale. Dengan sejarah yang legendaris, pesona alam, juga budaya yang kental, Pulau Samosir bahkan tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga simbol identitas masyarakat Batak yang sangat kuat.